Alur Merdeka Modul 2.2 (Eksplorasi Konsep ) Calon Guru Penggerak Angkatan 11 kota Mataram

 

2.2.f. Eksplorasi Konsep - Modul 2.2

Durasi: 2 JP
Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus: 

          1. CGP dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman  agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
          2. CGP dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL  (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
          3. CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional  (KSE).
          4. CGP dapat menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Gunakan navigasi diatas untuk ke halaman berikutnya!


“Mendidik pikiran tanpa mendidik hati, adalah bukan pendidikan sama sekali” 
(Aristoteles, Filsuf)


A. Latar Belakang

Selamat datang kembali dalam fase eksplorasi konsep yang pertama!

Bapak/Ibu CGP, dalam fase Mulai dari Diri, kami mengajak Anda untuk merefleksikan hubungan kompetensi sosial dan emosional dengan peran Anda sebagai pendidik dan dengan pembelajaran murid. Mengapa Anda diajak untuk merefleksikan hubungan tersebut?

Dalam penelitian tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional:

  • Guru yang memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik lebih efektif dan cenderung lebih resilien/tangguh dan merasa nyaman di kelas karena mereka dapat bekerja lebih baik dengan murid.
  • Adanya keterkaitan antara kecakapan sosial dan emosional yang diukur ketika TK dan hasil ketika dewasa di bidang pendidikan, pekerjaan, pelanggaran hukum, dan kesehatan mental.

Pembahasan di atas sejalan dengan peran pendidik yang disampaikan Ki Hajar Dewantara. Pendidik adalah penuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,  agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.    Pemikiran KHD tersebut mengingatkan bahwa tugas pendidik sebagai pemimpin pembelajaran adalah menumbuhkan motivasi mereka untuk dapat membangun perhatian yang berkualitas pada materi dengan merancang pengalaman belajar yang mengundang dan bermakna. Kita merencanakan secara sadar pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan murid-murid untuk mewujudkan kekuatan (potensinya). Pembelajaran holistik yang memberikan mereka pengalaman untuk dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Kesadaran akan proses pendidikan yang dapat menuntun tumbuh kembang murid secara holistik sudah menjadi perhatian pendidik sejak lama. Kesadaran ini berawal dari teori Kecerdasan Emosi Daniel Goleman, dikembangkanlah CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) pada tahun 1995 (www.casel.org (Links to an external site.)) sebagai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE). Konsep PSE berdasarkan berdasarkan kerangka CASEL tersebut dikembangkan Daniel Goleman bersama sekelompok pendidik, peneliti, dan pendamping anak. PSE berbasis penelitian ini, bertujuan untuk mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang terkoordinasi antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah.

2.2.f.1. Eksplorasi Konsep Modul 2.2 – Forum Diskusi


Dialog tidak dapat terjadi tanpa kerendahan hati 
(Paulo Freire)

Durasi: 2 JP
Moda: Diskusi Daring Asinkron
Tujuan Pembelajaran KhususCGP dapat menunjukkan pemahaman tentang penerapan 5 kompetensi sosial - emosional (kesadaran diri, manajemen, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) yang berbasis kesadaran penuh.

Sebelum Anda melakukan diskusi, berikut beberapa pertanyaan yang diharapkan dapat Anda jawab setelah menyelesaikan kegiatan ini.

  1. Apakah masalah-masalah yang dialami Bapak Eling
  2. Berdasarkan penjelasan 5 KSE yang  sudah Anda pelajari sebelumnya, bagaimana saran Anda bagi Bapak Eling ?

Selamat datang kembali dalam pembelajaran kita! 

Bapak/Ibu CGP akan mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan penerapan 5 KSE yang dibutuhkan dalam sebuah kasus bersama para CGP lain. Tujuan dalam diskusi adalah pengembangan gagasan dan pencapaian pemahaman bersama, sehingga dapat memperkuat pemahaman konsep yang lebih baik. Sebelum Anda melakukan diskusi pada waktu yang telah ditentukan, mohon untuk membaca aturan untuk forum diskusi berikut ini:

Aturan forum diskusi tertulis:

Sebelum kita melanjutkan sesi diskusi, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar diskusi dapat berjalan dengan efektif dan produktif:

  1. Setiap CGP harus menjawab pertanyaan berkaitan dengan kasus Bapak Eling.
  2. Diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman bersama penerapan kompetensi sosial dan emosional dalam suatu situasi.
  3. Sikap terbuka dan rasa ingin tahu menjadi nilai dasar dari proses diskusi ini.
  4. Membangun pendapat dengan mempertimbangkan tanggapannya terhadap respon/jawaban CGP lain.

Bapak/Ibu CGP, mari kita baca kasus-kasus yang disajikan. Buatlah refleksi dari setiap kasus terlebih dahulu sebelum membaca kasus berikutnya. Anda juga dapat merujuk kembali pada pembahasan Pembelajaran 2a.

Selamat membaca dan berefleksi! 


Pengantar dan Latar Belakang

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Selanjutnya disajikan 5 kasus yang terjadi pada Bapak Eling. Bacalah secara berurutan dan lakukan refleksi setelah membaca!

2.2.f.1.a. Eksplorasi Konsep - Kasus 1

Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar ulang tahun sekolah untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran PPKN. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu murid, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.


Jawablah pertanyaan berikut.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

1. Situasi yang dihadapi bapak Eling: Bapak Eling telah mengajar 3 kelas secara berurutan dari pagi, menggambarkan tenaga beliau sudah terporsir sehingga bisa jadi ada kelelahan fisik.  Pada saat fisik lelah kadang seseorang  mengalami loss kesadaran diri. Sehingga muncullah respon negatif pada saat ada murid yang tidak mengikuti aturan pembelajaran. Selain itu juga ada kecemasan dalam menghadapi acara peringatan 17 Agustus.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE Kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah  dipelajari, sebaiknya Bapak Eling dapat merespon situasi tersebut yaitu menenangkan diri dan bertanya kepada siswa tersebut kenapa mengerjakan tugas lain. Pak Eling juga harus memahami kondisi emosi anak karena mungkin juga ada tugas lain yang cukup mendesak sehingga anak tersebut terpaksa mengerjakannya.

 

2.2.f.1.b. Eksplorasi Konsep - Kasus 2

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran PPKN keesokan harinya. Paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek PPKN sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.

Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.


Pertanyaan diskusi:

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas

2. Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas

Terlalu banyak tugas dan amanah secara bersamaan, bapak Eling kurang tepat dalam memprioritaskan tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Seharusnnya kita sebagai guru harus memprioritaskan tugas pokok kita sebagai Guru sebelum mengerjakan tugas tambahan di sekolah seperti menjadi ketua panitia 17 Agustus. Seharusnya panitia lain juga bekerja bukan semuanya dibebankan kepada bapak Eling.

2. Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling ialah fokus dan mengutamakan tugas utama dibandingkan tugas tambahan, dengan begitu semua tugas yang dibebankan dapat terlaksana dengan baik secara bersamaan. Sebagai seorang guru memprioritaskan tugas utama terlebih dahulu dengan cara menyiapkan bahan ajar. Bahan ajar  disiapkan pada awal semester atau bahkan sebelum KBM dimulai, sehingga jika sewaktu - waktu sibuk dengan tugas tambahan lain, maka sudah mempunyai bahannya karena sudah disiapkan jauh - jauh hari. Satu atau dua hari sebelum KBM bisa mengecek jadwal pada hari - hari besok dengan begitu bahan ajar yang akan dibawakan dapat diselesaikan. Kerja sama yang baik antar panitia dengan tugas masing - masing, sehingga ketua panitia bapak Eling hanya memantau dan mendampingi.

2.2.f.1.c. Eksplorasi Konsep - Kasus 3

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet. Murid tersebut meminta keringanan ataupun kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam pulang sekolah namun Bapak Eling memutuskan tidak menerima dan konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas.


Pertanyaan refleksi.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat,  padat, dan jelas.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat,  padat, dan jelas.

Situasi yang dialami Bapak Eling adalah merasa kecewa terhadap murid yang merupakan murid yang berprestasi dalam renang tetapi tidak mengumpulkan tugasnya. Seharusnya sebagai murid berprestasi harus berkerja lebih keras dan bisa membagi waktu.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Bapak Eling harus berusaha berempati terhadap keadaan murid tersebut, yang harus berlatih keras agar dapat menjadi juara dan membawa nama baik sekolah. Setelah itu, Bapak Eling harus mengajak siswa tersebut untuk melakukan mindfullnes, supaya pikiran dan otot - otot nya menjadi lebih rileks dengan begitu siswa tersebut dapat menjalankan keduanya dengan seimbanng dan tidak ada yang dikorbankan menjadi murid yang baik dan atlet yang handal. Sebaiknya bapak Eling memberikan dan melatih siswa setiap selesai melakukan KBM. Memberikan nasehat yang berisi motivasi diri, meminta untuk bisa membagi waktu supaya kegiatan belajar dan latihan atlet bisa terlaksana dengan baik.

2.2.f.1.d. Eksplorasi Konsep - Kasus 4

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Setelah selesai memeriksa proposal acara perayaan ulang tahun sekolah, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah karena isinya harus sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid dan penyesuaian anggaran agar sesuai dengan budget yang diberikan sekolah. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.


Pertanyaan diskusi.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.

Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah kecewa karena harus mengoreksi proposal tersebut sesuai dengan permintaan kepala Sekolah. Bapak Eling tidak mau merubah proposal karena akan memakan waktu yang lama sehingga tugas tugasnya yang lain akan terhambat. Akhirnya Bapak Eling langsung menunjuk Wakil Ketua panitia untuk merevisi proposal tersebut.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Kompetensi Sosial Emosional yang diperlukan Bapak Eling adalah Kemampuan Bekerja Sama dan mengesampingkan konflik akibat perbedaan, karena ini sangat dibutuhkan seorang pemimpin, mengatur emosi saat terjadi hal - hal yang tidak diinginkan. Dalam setiap organisasi ataupun kepanitiaan pasti terdapat konflik akibat perbedaan, dan dengan kemampuan bekerja sama dan mengesampingkan perbedaan serta berpikir positif maka semua masalah dapat teratasi dengan baik.

2.2.f.1.e. Eksplorasi Konsep - Kasus 5

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Kepala sekolah memiliki kepercayaan besar pada Bapak Eling serta melihat pengalaman yang dimiliki sudah jauh lebih banyak, ia diberi tanggung jawab ekstra dibanding dengan guru-guru yang lain. Itu sebabnya Bapak Eling dipilih untuk menjadi penanggung jawab acara penting sekolah dan menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sebaliknya,  setelah bekerja selama beberapa tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Meski demikian, sekarang dia tidak merasakannya lagi. Ditambah dirinya merasa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.


Pertanyaan diskusi.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasi tersebut dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda!

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

Situasi yang dialami Bapak ELing ialah merasa kewalahan dengan tugas tambahan di sekolah, yang membuat dirinya tidak bisa menjadi guru yang baik karena kualitas mengajarnya menurun. Bapak Eling memutuskan untuk memundurkan diri. Awalnya tugas tambahan tersebut membuat dirinya merasa tertantang  namun semakin banyak tugas yang dia terima menjadikan bumerang buat dirinya sendiri.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasi tersebut dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda!

Seharusnya Bapak Eling mempertimbangkan baik - baik keputusan yang di ambil, masalah beban yang diterima bisa dibicarakan dengan Kepala Sekolah sehingga bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Disinilah pentongnya kompetensi sosial emosional seperti  Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab.


SALAM GURU PENGERAK

Dari Saya ROHAINI, S. Pd. 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alur Merdeka (Eksplorasi Konsep Modul 2.3 f.3_Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching) CGP Angkatan 11 Kota Mataram

Alur Merdeka (Eksplorasi Konsep Modul 2.3.f 1 _Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan) CGP Angkatan 11 Kota Mataram